Thursday, December 13, 2012

Antara Aku, Kamu, dan Biologi

Mungkin di antara kita terselip cinta, terselip sebuah harapan
Yang mungkin tak terbalaskan atau tercapai
Karena orang ketiga
Tapi setelah ku pikir-pikir kembali....
Emangnya Biologi yang menjadi secuil hambatan kita itu orang yah?
Hmph ternyata bukan
Yasudah, panggil saja dia sebagai hal ketiga. Jelek.

Bukan maksudku untuk membenci hal yang sangat kau sukai
Bahkan mungkin sudah kau anggap sebagai hidupmu
Tapi....aku hanya ingin kau melihat (bbm dari) ku sejenak,
dan membalasnya

Aku terabaikan olehmu layaknya selebritis yang dulu eksis dan sekarang ditinggal oleh penggemarnya
Aku tak marah bila kau belajar Biologi terus menerus
Asal kau balas bbm ku
Aku terabaikan olehmu layaknya sampah yang memang sengaja diinjak
Terabaikan karena kau terlalu sibuk dengan Biologi dan juga game
Terkadang aku pun bertanya-tanya dalam hati
Jadi,sebenernya yang orang ketiga tuh aku atau Biologi?

Bersamamu, aku ingin terus bahagia dan mencapai mimpi bersama
Tapi,  kau terlalu bahagia dengan Biologi
Ah aku kembali terlupakan. Capek deh.
Berusaha tegar ketika mengetahui kau bahagia bersama Biologi sampai tak membalas bbm ku
Aku pun mengubur segala memori dan harapan yang ingin ku perjuangkan bersama kau
Tapi.........lahan di Jakarta inimakin sempit. Dimana pula aku harus mengubur semua memori dan asa itu?

Bukan maksudku tak ingin mendukungmu untuk hal yang sangat kau cintai
Aku sangat mendukungmu agar kau berhasil
Sebab, apabilakau berhasil, kau akan bahagia
Dan itupun menjadi bahagia ku pula
3 menit waktu yang kau butuhkan untuk menghubungiku pun kau caplok demi belajar Biologi
ataupun bermain game.Hft dasar cowo.

Ketika ku tanya, "kamu lagi apa?"
Kau jawab, "aku lagi belajar bio"
Ketika kami sedang berbagi cerita, kau cerita tentang Biologi
Ketika kau menang dalam suatu perlombaan, pasti lomba tentang Biologi
Kau tahu apa yang ingin ku katakan padamu?
"Pucing aq pucing. Tape aku tapek banet ma qmuw."
 Kau ingin tahu mengapa aku tak ingin mengatakan "Ciyus miapah mioyeng miamu?"
Karena sesungguhnya.....semua itu terlalu mainstream, seperti pembicaraan kami ketika kau ngeghibahin Biologi. Huft.
Kuharap kau mengerti betapa sintingnya aku kau nomordua-kan dengan Biologi
Dan, semua ini hanyalah antara aku, kau, dan Biologi


No comments:

Post a Comment